Tuesday, April 8, 2008

'Peringatan' oleh Wiji Thukul

Wiji Thukul seniman kiri yang dihilangkan paksa oleh rezim Orde Baru hingga saat ini tak ketahuan nasibnya. Tak ada penjelasan resmi dari pemerintah soal ini. Pada 1986--lebih dari dua dekade lalu, Thukul membuat sebuah puisi yang selalu menjadi inspirasi perlawanan terhadap rezim berkuasa. Judulnya 'Peringatan'.

Berikut bait-bait sajaknya:
PERINGATAN

jika rakyat pergi
ketika penguasa pidato
kita harus hati-hati
barangkali mereka putus asa

kalau rakyat sembunyi
dan berbisik-bisik
ketika membicarakan masalahnya sendiri
penguasa harus waspada dan belajar mendengar

bila rakyat tidak berani mengeluh
itu artinya sudah gawat
dan bila omongan penguasa
tidak boleh dibantah
kebenaran pasti terancam

apabila usul ditolak tanpa ditimbang
suara dibungkam kritik dilarang tanpa alasan
dituduh subversif dan mengganggu keamanan
maka hanya ada satu kata: lawan!

Solo, 1986

Related Posts:

  • Konglomerat Televisi BataviaSiapa Pemilik Televisi Indonesia?SURATKABAR dan televisi di Indonesia punya sejarah kepemilikan berbeda. Harian macam Kompas, Suara Merdeka (Semarang)… Read More
  • Edisi PermulaanSaudara, Sahabat, Kawan...Surat ini merupakan posting pertama saya di blog sederhana ini. Namanya juga edisi permulaan-cum-perkenalan. Saya tidak ingi… Read More
  • Skripsi dan Hambatan AkademikWEKA Swastika Swardhani, teman dari Fakultas Psikologi Universitas Islam Indonesia mengirim email beberapa waktu lalu menanyakan apakah saya bisa memb… Read More
  • Orang Rantau dari AchehUpload 17 Jul 2006 | 1.337 kataOleh WidiyantoMESKI lewat tengah malam, mata Zul Asmi belum mengantuk. Rokok sambung-menyambung disulut dan diisapnya. … Read More
  • My Little SisterYUYUN berbaju merah sedang duduk menunggu saya saat wisuda, Maret 2005 lalu. Dia adik saya paling kecil. Di sampingnya sepupunya, Buya. Sementara Todi… Read More

0 komentar: